Pernah suatu ketika aku bercengkerama dengan saudara sepupuku yang pikirannya bisa terbuka dengan sesuatu yang ektrem ataupun luar biasa. Aku mengeluhkan tentang perbedaan dalam keyakinan. Satu keyakinan namun berbeda pandangan. Orang kembar saja beda kaena setiap orang punya satu otak sendiri-sendiri, pemikiran pun kadang berdasarkan penafsiran sendiri. Kadang adayang berdasarkan orang di sekitar, ada pula yang menafsrikan sesuai kebutuhan. Semua orang berhak punya pandangan.
Namun satu hal adalah jangan membenci. Mungkin tidak terlihat membenci.
Begini, ketika aku selesai berbicara dengan beliau, beliau hanya berkata, "Kebanyakan, ada orang yang baru belajar suatu keyakinan, dan dicekoki langsung seperti itu, timbulnya malah benci dengan sesamanya. Sehingga walau satu keyakinan, dia akan beranggapan bahwa orang lain itu salah atau belum sesuai dengan tuntunan. Mending kalau orang itu mau nerima orang yang berbeda, kadang orang tersebut malah benci dan menganggap sesamanya musuh. Musuh dalam satu keyakinan. Beda pandangan membutakan mata orang. Lalu akhirnya menganggap saling benar satu sama lain. Endingnya? Perang Saudara."