Selasa, 02 Desember 2014

Orang Homoris itu ... Eh Humoris


Malem guys,
Gi ngaps? Duh bahasa alay kayak gini udah gak ada lagi ya gengs? Haha. Sekarang bahasa alay yang sering muncul, “gak kayak gitu keles” atau “maju mundur cantik, maju lagi cantik cantik cantik” #sambil kibas rok mini. Haha.
Saya sedang sakit guys, sakit, yah sakitnya tuh di sini (nunjuk idung ingusan), bener saya sedang kena flu, demam, mau batuk karena cuaca yang berubah dari musim kemarau menuju musim penghujan. Memang cinderella sedang sakit nih tetapi semangat untuk ngeblog tetap membara bagaikan kobaran cinta sama kamu #eaa (siapa ya? Ada deh).
Malam ini sebenarnya saya banyak kerjaan ya dari ngabisin bakso satu mangkuk belum ditambah nasi belum habis, lalu solat tapi belum mandi sore (gegara badan anget kayak mendoan deket Patung Obor, anget-anget gitu). Banyak banget kan ditambah lagi masih ada 5 mangga yang udah dikupas emak saya untuk dimakan bareng sama lutis yang cukup pedas, yummy, ditemani sinetron favorit satu keluarga, yaitu tujuh manusia harimau. Bagaimana gak favorit, cinderella kan masih TP TP, jadi yang dilihat Cuma tokoh utamanya doang, sih. Secara ganteng banget dan cucok boowww. Haha. Sebenarnya jadi favorit keluarga karena ceritanya tidak bertele-tele dan pas ngena di hati #eaaa. Jarang-jarang kan bisa nonton cowok-cowok ganteng dalam satu scene, #eaa lagi sampai bosan.
Yang lebih sebelnya lagi adalah setelah sinetron ini ada sinetron yang endless story mirip kayak endless job saya di back office Pelayanan di kantor, yaitu CHSI. Aduh bagaimana caranya ya istri bisa setegar itu, teteh Nini aja yang istrinya uztad saja pernah terpuruk masak Hana Sasmita istrinya Bram doang kayak gitu berlagak tegar. Hadeh capai deh. Nguyel-nguyel hidung deh gegara ingus meler terus malam ini. Lanjut, hari ini bakal membahas apa ya. Apa hayo?
Saya bermaksud ngeblog memang tujuannya pasti ingin menghasilkan tulisan yang bermanfaat untuk orang lain, tetapi sebenarnya hanya menaruh memori yang ada di otak dan pikiran ke dalam bentuk tulisan di blog. Cerita kali ini memang murni hanya pemikiran konyol gegara habis BBM (bahan bakar minyakin) temen. Haha. Habis BBM teman di Yogya yang hampir konyol tiap hari di kelas pas di sana.
Ini cerita yang begitu penting tetapi saya ingin berbagi cerita mengapa cewek suka banget sama cowok yang humoris ya? Termasuk saya. Gini deh, ini saya cerita diri saya sendiri sebenarnya mengapa saya (cewek tulen berambut hitam panjang lurus dengan senyum manis) menyukai orang yang humoris tetapi humoris yang baik dan cenderung merendahkan diri sendiri bukan menghina orang lain ya. Orang yang humoris itu cocok bergaul sama saya, atau saya cocok bergaul dengan cowok humoris yang baik. Saya yang kadang guyonannya ketulungan kalau bareng cewek-cewek bisa kekontrol sama orang yang lebih humoris karena saya merasa terhibur dengannya dan hati bisa berbunga-bunga. Kalau bersama-sama teman yang kurang humoris, tenaga yang harus saya keluarkan lebih banyak karena harus memutar otak untuk mencairkan suasana. Jika ada orang yang lebih humoris daripada saya, itu malah membuat saya lebih santai dan bisa menimpali dengan kadang memarahinya karena leluconnya yang kadang berlebihan. LAH gimana? Haha.
Saya tidak tahu mengapa ada orang yang merasa diperhatikan ketika saya mencoba memperingatkan dia karena leluconnya yang tidak mu to the tu, mutu. Sejujurnya saya sangat terhibur tetapi jika berlebihan tentu akan saya tegur, dan dia sangat nurut. Langsung diam. Haha, saya saja sampai bingung mengapa. Orang yang humoris itu tidak akan membawa masalah pribadinya kepada orang lain atau situasi dia di lingkungan dia belajar atau bekerja, orang akan cenderung membuat orang lain merasa nyaman bukannya risih, sehingga saya cukup nyaman berada dengannya (kecuali kalau lagi ngrokok, walau humoris, mana ada yang tahan dengan asap rokok). Bersama orang humoris, kamu akan merasa kangen sama dia deh suwer. Kayak gak denger suara dia sehari rasanya gak makan satu hari. ALAY dah! Sungguh ini benar, kadang saya mau ngajak ngobrol bingung, mikir, saya yang manggil duluan atau dia duluan ya yang mulai (EAA kayak orang pacaran). Haha, gini nih sesama orang aneh jadi aneh kuadrat, yang penting bisa saling menghibur tidak masalah kan ditambah lagi karena saya tipikal workaholic sebenarnya, orang yang kalau sudah ngerjain sesuatu serius gak bakal kepengaruh sama apapun kecuali makanan, apalagi makanan gratis. Sebenarnya bukan workaholic, hanya karena memang tidak ada yang bisa dikerjain lagi, jadi semua dikerjain. Cocokkan kalau saya mengobrol dengan orang yang humoris. Jadi saya cocok dengan mereka baik yang masih brondong, tua atau manula, yang penting bisa nglucu bareng cocok. Seneng deh.
Kadang gini, saya kadang tidak menyadari yang saya lakukan untuk orang lain karena sesuatu yang menganggu saya. Saya sebenarnya tidak menyadari saya melakukan itu, seperti memarahi orang dengan cara menegurnya di depan umum atau di kelas atau di manapun. Ini kadang memang mulut dan tangan gak bisa ditahan untuk tidak diam. Namun, saya jujur tidak sadar saya sudah melakukan apa-apa sehingga orang lain merasa diperlakukan “berbeda” sehingga merasa lebih diperhatikan. Jujur, saya tidak ada rasa apapun terhadap dia entah dendam, benci, gak suka, atau terlalu sayang sampai marah-marah, ya karena terlalu frontal saja saya memberikan peringatan. Itu saja tetapi mungkin karena dia merasa diperhatikan jadi seakan ada magnet, magnet saya utara dia selatan, kami mendekat gegara pertengakaran yang tidak pernah terjadi.
Saya coba cari tahu, dia diam saja. Keburu saya pergi akhirnya tanpa diberikan penjelasan apa-apa olehnya. Yasudah. Saya tidak tahu benar apakah dia mempunyai yang “lebih” kepada saya atau tidak. Dan ternyata ya biasa, saya tetap menganggapnya menjadi teman gila-gilaan dan teman guyonan di BBM atau facebook. Namun, saya bangga kok sama dia, seakan memberikan sinyal aneh dari tingkah lakunya yang tiba-tiba diam dekat saya walau aslinya petakilan dan humoris di depan gerombolan serigala. Haha.
Kedewasaan itu ditentukan oleh umur tetapi ditentukan oleh kendali, ketika kita bisa mengendalikan diri kita maka kita itu bisa dianggap dewasa “mungkin”. Inilah yang membuat saya berpikir jangan memikirkan orang karena dia lebih tua atau lebih muda, tetapi lihatlah pemikirannya. Saya mencoba akan berpikir seperti itu walau dalam kenyataannya orang yang lebih tualah yang lebih berpengalaman (jika dia menggunakan waktunya dengan baik). Berbeda dengan orang muda, dia memang belum berpengalaman tapi yang muda itu yang mampu memberikan masa depan dan kesempatan yang baik. Mengapa saya menceritakan umur dan kedewasaan tiba-tiba karena ada hubungannya dengan orang yang saya ceritakan di atas, ya humoris dan rupawan di atas. Dua tiga tahun lebih muda dari saya bukan berarti dia kalah pengalaman dengan saya, dongs!
Yap, betul saya tidak mau memotong takdir Tuhan, kalau jodoh saya lebih muda dari saya atau bahkan jauh lebih tua daripada saya. Saya juga tidak mengejar sekarang (walau sekarang sedang ngetren di kalangan sekitar rumah ane), tetapi saya tidak grusa grusu. Bukan bermaksud menunggu yang muda lulus dan kerja kemudian melamar, bukan bukan, itu terlebih karena memang saya lebih suka bermain daripada berpikir keras sekarang tentang keluarga. Saya masih ingin bermanja-manja ria dengan ibu dan ayah saya tercinta di rumah. Saya hanya mau berdoa jika dia yang humoris itu jodoh saya, maka buatlah kami berdua untuk terus memperbaiki kualitas ibadah di dunia dan untuk akhirat untuk dua sampai empat tahun ke depan. Jika memang kami tidak atau belum berjodoh, tetaplah buat kami meningkatkan kualitas diri kami ke depannya dengan teman hidup masing-masing. Intinya sama saja mengharapkan yang terbaik. Kalau memang bukan jodoh, yasudah. Namun, saya tetep kekuh pilih yang HUMORIS, byee..
Alhamdulillah bisa saya ungkapkan semuanya di sini. Walau agak malu takut ada yang baca, gak papalah, ini juga masalah yang tidak penting dan tidak akan memberikan efek apa-apa ke depannya. Yang penting adalah saya bisa mengungkapkan perasaan saya kepada blog saya, kekasih sejati saya sekarang ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar