Puisi jaman jadul gak tahu kapan aku buat yang penting aku posting dulu
Salahkah aku?
Apakah kami salah jika kami menunggu
Bukan kami, tapi saya
Apakah salah jika saya menggu,
Apakah salah bila aku menanti
Apakah menunggu berarti kalah
Apakaha menannti itu kesalahan
Apakah menunggu adalah suatu kekecewaan
Apakah kau kecewa?
Apakah kau marah?
Apakah mengerti keadaan waktu itu?
Mengertikah?
Kau tak pernah dan tak akan pernah mengerti
Semua hanya kasih yang semu
Semua hanya bualan
Semua hanya kepnetingan mereka saja.
Apakah aku lah yang patut dipersalahkan
Atas kebobrokan, kemburadulan dari titik awal aku berpijak sampai aku lengser/
Baik, aku salah
Tapi apakah harus dengan berbicara di belakangku
Dengan penuh marah kau umbar semua
Tapi kau diam saat aku di sampingmu
Hah, kau takut aku marah
Tidak,tidak
Aku tidak marah
Jia kau mengumbar semuanya dihadapanku
Tanpa membelakangi
Aku dan temanku punya Pembina
Punya birokrasi yang harus dijalankan
Kenapa kau tak mengerti?
Kenapa kau tak mengerti
Kau membuat ku benci semuanya
Harapan kehidupan
Pengalaman yang lebih baik, kau hancurkan dengan kata-kata
Kenapa aku begitu lemah, begitu mudahmenangis?
Padahal harusnya aku sadar
Aku tak akan pernah menyesali keputusan
Yang telah aku buat
Untuk semuanya
Tak akan pernah menyesal.
Air mata ini hanyalah ungkapan ungkapan kekecewaan yang terdalam
Yang pertama kali aku rasakan,
Lebih dari yang dulu
Tetapi aku harus yakin
Semua keptussan mempunyai akibat dan dampaknya.
Aku harus sadar, sadar
Biarkan mereka menertawakanku, menjelek-jelekanku
Tetapi aku kan berbuat lebih baik lagi
Daripada di tempat gunjingan ini,
Di tempat yang kotor, yang penuh kata manis buaya
Penuh belaian cambuk, penuh duri dalam hati
Aku harus tinggalkan perasaan ini.
Harus
Harus….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar