Senin, 06 Mei 2013

Biarkan Saya Memilih


Ketika kita dihadapkan pada pilihan hidup yang sulit, jawaban mereka adalah jika ada dua pilihan sulit maka pilihlah. Sebenarnya kita tidak diminta untuk memilih yang benar dan mana yang salah, yang kita harus lakukan adalah kita harus memilih. Memilih. Jika ada dua hal yang penting, mana yang dipilih, pilihlah yang penting. Ya, kedua hal itu penting. Lalu kita bingung mana yang kita akan pilih. Jawabannya hanya pilih salah satu. 


Mungkin ada konsekuensi yang bakal kita hadapi nantinya, karena kedua pilihan itu memiliki risiko masing masing. Lalu mengapa kita harus memilih. Pribadi saya cenderung mengambil jalan yang jarang dilewati orang kebanyakan, menganggap saya bodoh dan asal. Biarkan saya memilih dengan bebas. Saya tahu jelas risiko yang saya hadapi. Saya tahu saya bakal terpuruk karena pilihan saya, tetapi sya harus tetap menjalani hidup ini bukan. Entah yang dipilih pilihan A atau pilihan B. 

Biarkan saya memilih dan diberi kesempatan. Kepada orang di sekitar saya, mungkin saya orang aneh dari kebanyakan orang. Orang yang cenderung suka melawan dan mencari masalah. Itulah saya, saya sudah bosan dengan kehidupan yang berjalan bagaikan daun di atas air sungai, berjalan mengikuti aliran air. Saya bukan sebuah daun talas yang mau menuruti arus air yang mau dibawa ke mana saja. Saya adalah seekor katak yang mencoba menyeberangi sungai melewati batuan di sungai yang kadang sempat tenggelam terbawa arus sungai tetapi tetap tidak mau mengikuti arus sungai, berjuang berenang sekuat tenaga untuk mencapai tepian sungai, Tidak seperti daun talas yang tidak pasti kapan akan menepi, hanya keberuntungan yang dia miliki, beda dengan katak yang akan semakin kuat ketika dia sempat tenggelam dan berusah berenang menuju tepian.

Biarkan saya memilih sang Dewi, biarkan saya memilih jalan ini. Ketika akhirnya ini jalan yang salah, saya harus terima akibat dan risiko. Saya berjanji tidak akan menyalahkan sang Dewi atas pilihan saya. Saya rela mati dengan berenang ke tepian ketika saya tenggelam. Saya berani meluncur ke air sungai yang sangat dingin hanya untuk sampai ke tepian. Biarkan saya memilih dan melakukan itu.

Hidup itu pilihan. Semua sudah ada yang mengatur, tetapi kita yang menjalaninya. Kita diberi pilihan untuk tetap diam atau bergerak,

Biarkan saya memilih, Dewi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar